Pantherlovers - bagi pemilik mobil bermesin diesel tentu tidak asing lagi dengan yang namanya EGR ( Exhaust Gas recirculating ) ini. Fungsi dari komponen ini yang paaaaaaling utama adalah untuk menekan jumlah gas polutan yang dihasilkan dari sisa proses pembakaran yang menjadi syarat utama lolos uji emisi EURO, dan fungsi lain adalah untuk menghemat pemakaian bahan bakar.
![]() |
Foto : ilustrasi saluran EGR pada Isuzu Panther |
Cara kerja EGR dan kelebihannya
Cara kerja egr ini adalah dengan mensirkulasikan ulang sisa gas buang yang masih mengandung solar untuk dikembalikan lagi kedalam ruang bakar melalui intake manifold. Dan tentunya proses ini dilakukan otomatis dengan melalui sensor - sensor dan mekanikal pengatur yang terpasang di mobil. Dengan demikian pemakaian bahan bakar bisa lebih irit, lumayan kan sisa uap solar yang belum sempat terbakar akan dikembalikan lagi kedalam ruang bakar ?
Kelemahan sistem EGR
Bagaikan buah simalakama karena disamping kelebihan yang ditawarkan, justru keberadaan EGR ini membuat mesin jadi kehilangan tenaga alias ngempos.
Hal ini dikarenakan sisa gas yang berasal dari exhaust dan dikembalikan kedalam ruang bakar melalui intake tadi masih bersuhu panas. Nah udara bersuhu panas ini selain miskin oksigen, juga memiliki kerapatan molekul yang renggang sehingga saat dikompresikan akan menyusut volume nya. Kompresi mesin jadi kurang sehingga tenaga mesin pun jadi kurang nendang.
Karena kelemahan yang dianggap menjadi biang mesin lemot inilah banyak sebagian pemilik mobil memilih untuk menonaktifkan sistem EGR mereka. Biasanya mereka menutup saluran pipa EGR dengan menggunakan packing khusus ( lihat foto di atas ), ataupun lemyumbat selang yang ada di modul EGR menggunakan bola - bola besi.
Memang dengan menutup saluran EGR akan membuat mesin menjadi lebih nendang, alasannya adalah udara yang dikompresikan didalam mesin tadi adalah udara baru dimana suhunya tentu lebih dingin dibandingkan udara yang berasal dari EGR sehingga kompresi didalam mesin pun tinggi.
Namun dengan menutup EGR pula, membuat gas buang yang masih terdapat sisa - sisa solar tadi langsung bablas keluar melalui knalpot. Bila kondisi Catalytic Converter kursng bagus, sudah tentu udara akan tercemari oleh asap knalpot dari mobil kalian.
Nah bagaikan buah simalakama bukan ? Bagi kalian yang lebih egois memilih performa dibandingkan kesehatan lingkungan ya monggo ditutup EGR nya, bagi yang cinta dengan lingkungan biarkan EGR berfungsi sebagaimana mestinya ya kawan :D. Semoga informasi ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment