Efek Mengunakan Cairan Anti Bocor - Tips Isuzu Panther

Latest

6/8/18

Efek Mengunakan Cairan Anti Bocor


Pantherlovers - menjengkelkan memang jika ban mobil mengalami kebocoran di jalan raya. Meskipun ban sudah menggunakan model tubeless, bukan berarti ban tidak bisa mengalami kebocoran bukan ?.

Ban tubeless tetap bisa mengalami kebocoran, hanya saja durasi bocornya yang lambat. Jika pada model ban dalam, saat terkena paku, seketika itu pula ban kempis dan kehabisan angin. Sedangkan pada ban tubeless, saat terkena paku ban tidak akan langsung bocor, melainkan angin keluar sedikit demi sedikit, atau bahkan tidak mengalami bocor sama sekali.

Selama paku tidak dicabut, ban tidak akan banyak kekurangan angin sehingga hal ini memungkinkan mobil masih bisa dikendarai untuk mencari tukang tambal tubeless terdekat.

Sebagian orang juga memilih mengaplikasikan cairan anti bocor ban alias tire auto sealant didalam ban mobil nya. Tire sealant ini berupa cairan lengket yang dimasukkan kedalam ban tubeless, pada produk yang bagus cairan ini mampu menambal secara otomatis ban dari dalam saat terkena paku / jarum.

Kekurangan cairan anti bocor ban

Dibalik kelebihannya, ternyata juga menyimpan segudang resiko atau kekurangan saat menggunakan ture sealant ini. Apa sajakah itu ? Silahkan disimak dengan baik.

1. Fungsinya tidak begitu bermanfaat.

Bisa saya kantakan demikian karena cukup menggunakan ban tubeless saja, ketika ban terkena paku, selama paku tadi tidak dicabut angin tidak akan langsung habis atau bahkan ban tidak mengalami kebocoran jika paku yang menancap memiliki kepala ( payung ) yang menutup lubang secara sempurna.

2. Menyebabkan velg jadi karatan.

Velg mobil terbuat dari logam besi maupun aluminium yang rentan sekali karatan jika terkena cairan ini. Pemakaian dalam jangka waktu dekat mungkin tidak terlihat, namun dalam jangka panjang akan menyebakan velg jadi berkarat. Velg pun rawan melemah kemampuannya dan bocor velg.

3. Mengganggu proses bongkar ban.

Penggunaan cairan tire auto sealant ini juga sangat mengganggu ketika hendak melakukan bongkar pasang. Lubang pentil jadi tertutup dan buntu, akibatnya angin tidak bisa dikeluarkan dari dalam ban. Perlu diakali untuk memudahkan proses bongkar pasang, jika ban lama tidak digunakan lagi biasanya tukang ban akan menusukknya dengan menggunakan penusuk.

Dan jika ban lama ternyata mau dipakai lagi, si tukang ban perlu waktu lebih lama mengeluarkan angin, biasanya mereka menusuk lubang pentil dengan mengunakan sedotan aqua, atau mengakalinya dengan teknik dan kemampuan masing masing.

4. Mengganggu proses balancing.

Syarat balancing yang bagus adalah tidak diperbolehkan ada benda asing didalam ban, yang artinya didalam ban hanya boleh berisi angin saja. Nah dengan adanya cairan didalam ban tentu ban tersebut tidak bisa dibalancing, sebab nilai balancingnya akan berubah - ubah. Hal ini dikarenakan cairan tadi selalu berpindah saat ban diputar dan mengendap di bagian paling bawah.

5. Ban bergetar di kecepatan tertentu.

Karena ban tidak bisa dibalancing dengan sempurna, cairan yang mengendap pada titik tertentu didalam ban akan menyebabkan putaran ban tidak seimbang, momen inersia didalam ban menjadi besar, dan pada kecepatan tinggi menyebabkan ban bergetar.

Ban yang bergetar akan menyebabkan getaran tadi akan merambat ke joint tertentu seperti ball joint, joint tie rod, bearing, idle arm dll, lama - kelamaan akan menyebabkan komponen ini oblak. Spelling setir menjadi terasa banyak, ban aus tidak merata ( bergelombang ) dan kerusakan paling parah getaran akan terasa sampai ke setir.

Nah dibanding manfaatnya yang tidak seberapa, ternyata menyimpan resiko yang perlahan namun pasti dan lebih besar bukan ?.

Namun hal ini dikembalikan lagi kepada anda - anda sekalian sebagai owner mobil, mau pakai silahkan tidak juga silahkan :D.

Semoga cuap - cuap di pagi hari ini dapat bermanfaat buat pembaca blog setia pantherlovers sekalian. Salam.




No comments:

Post a Comment